Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah istilah pembatasan sosial (social distancing) menjadi menjaga jarak fisik (physical distancing). Alasan penggunaan istilah ini adalah untuk mengklarifikasi bahwa ada instruksi untuk berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, bukan berarti kita memutus kontak dengan teman atau keluarga secara sosial. Meski berjauhan, penting bagi kita untuk tetap menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekat. Namun, komunikasi tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan telepon, video call, maupun obrolan chat.
Untuk menghentikan penyebaran virus corona yang terjadi saat ini, masyarakat telah diinstruksikan untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak antar manusia dengan cara tinggal di rumah, menghindari keramaian, dan menahan diri untuk tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain. Physical distancing masih terus dilakukan masyarakat Indonesia. Kebijakan untuk menjaga jarak ini salah satunya dilakukan dengan tetap berada di rumah.
Saat menerapkan physical distancing, kita tidak diperkenankan untuk berjabat tangan. Kita juga harus menjaga jarak, setidaknya 1 meter jika harus berinteraksi dengan orang lain. Meskipun hidup dengan physical distancing dan tinggal di dalam rumah saja dalam waktu yang lama bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun hal tersebut penting dilakukan untuk kebaikan yang lebih besar.
Mengapa perlu dilakukan physical distancing?
Physical distancing sangat penting untuk memerangi pandemi COVID-19, khususnya selama belum ada vaksin yang berhasil ditemukan seperti saat ini. Kita harus melakukan segala upaya untuk sebisa mungkin menjaga jarak secara fisik untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi virus corona.
Sejauh ini, physical distancing yang diimbau oleh pemerintah adalah:
- Bekerja dari rumah (work from home)
- Belajar di rumah secara online bagi siswa sekolah dan mahasiswa
- Menunda pertemuan atau acara yang dihadiri orang banyak, seperti konferensi, seminar, dan rapat, atau melakukannya secara online lewat konferensi video atau teleconference
- Tidak mengunjungi orang yang sedang sakit, melainkan cukup melalui telepon atau video call
Physical distancing dilakukan paling tidak selama 14 hari karena virus corona sendiri memiliki waktu inkubasi selama 14 hari. Poin utama dari physical distancing adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Saat banyak orang melakukan aktivitasnya di rumah saja, maka laju penularannya bisa jauh berkurang.
Physical distancing dengan berada di rumah saja mungkin pada awalnya terdengar menyenangkan, terutama untuk para pekerja. Bisa mengerjakan dengan santai di rumah, dekat dengan keluarga, dan tidak perlu berangkat ke kantor jadi hal menyenangkan yang terbayangkan. Namun pada realitanya, banyak yang merasa kesusahan membagi waktu saat bekerja di rumah.
Padahal sebenarnya ada banyak manfaat dari physical distancing yang sering kali anda tidak sadari. Mulai dari manfaat kesehatan fisik, mental, sampai finansial bisa dirasakan selama physical distancing. berikut beberapa manfaat physical distancing yang tidak disadari.
- Meminimalisir penyebaran virus Covid-19
Dengan melakukan physical distancing kamu bisa menekan angka pasien Covid-19. Dengan berada di rumah, anda akan terhindar dari bertemu orang lain yang tidak diketahui apakah ia membawa virus atau tidak. Seperti yang anda tahu, virus corona bisa menular melalui droplet atau tetesan yang berasal dari batuk atau flu seseorang. Maka dari itu, usahakan untuk selalu berada di rumah selama wabah ini ya. Jika tidak ada kepentingan mendesak, akan lebih baik kamu melakukan physical distancing di rumah. Ingat, selama di rumah bukan berarti kamu terjebak, justru kamu akan lebih terlindungi.
2. Finansial jadi lebih aman
Melakukan physical distancing di rumah tentu mengurangi aktivitas untuk berkegiatan terutama dalam hal pengeluaran. Nah, pastinya keuangan kamu akan lebih terjaga. Rutinitas nongkrong bareng teman setiap pulang kerja, jalan-jalan ke mal dan berbelanja hal yang tidak perlu bisa lebih tertahan selama di rumah. Namun, ada baiknya untuk tetap hati-hati saat melakukan transaksi online.
3. Mengurangi polusi
Semakin banyak orang yang tetap berada di rumah, maka semakin sedikit kendaraan yang berlalu lalang di luar. Tentu saja polusi yang dikeluarkan selama masa physical distancing akan semakin berkurang. Bahkan beberapa waktu lalu, beredar di media sosial langit Jakarta yang tampak bersih selama masa isolasi corona. Hal ini cukup mengejutkan banyak orang, bahkan banyak yang merasa kagum karena jarang melihat langit Jakarta yang begitu bersih ketika pandemi corona.
4. Bisa lebih dekat dengan keluarga
Dengan melakukan physical distancing pastinya akan membuat anda bisa berkumpul dengan keluarga di rumah. Padatnya aktivitas dalam keluarga mungkin membuat semakin jarang untuk ngobrol dengan keluarga. Saat physical distancing, anda dapat lebih dekat dengan keluarga. Anda bisa memulai dengan sarapan bersama keluarga dan menikmati makan malam sembari bercerita. Selama momen physical distancing ini, juga bisa melakukan banyak aktivitas seru bersama keluarga, mulai dari menonton film, bermain game, dan juga olahraga bersama.
5. Memiliki banyak waktu untuk melakukan hobi
Jangan habiskan waktu physical distancing dengan uring-uringan ya. Justru selama momen ini bisa jadi kesempatan untuk melakukan berbagai hobi yang sempat tertunda. Selain itu, juga bisa mencoba berbagai hal baru yang selama ini tertunda untuk dicoba. Jika memanfaatkan waktu ini dengan baik, justru dapat menambah skill atau kemampuan dalam diri. Bisa jadi kemampuan ini jadi peluang ekonomi yang baik untuk anda dan keluarga.
Itulah beberapa hal yang penting diketahui seputar physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona. Tetap jaga kesehatan dengan selalu mencuci tangan, menggunakan masker saat keluar rumah,serta mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh Anda dan keluarga selama beraktivitas di dalam rumah.