Cara Mengelola Stress Akibat Pekerjaan

Dalam istilah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), stress kerja didefinisikan sebagai berikut: “Reaksi yang merugikan yang dilakukan karyawan karena menghadapi tekanan yang berlebihan di tempat kerja. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, stress kerja bisa terkait dengan ketidakmampuan untuk mengatasi berbagai tuntutan yang dirasakan di tempat kerja. Sebagian besar pekerja pastilah pernah mengalami tekanan di tempat kerja misalnya karena deadline kerja yang ketat. Nah stress kerja ini bisa muncul ketika Anda merasa tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut.

Jika tidak dapat diatasi, stress ini bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan jiwa lebih serius, seperti misalnya mengalami kecemasan, depresi, atau membuat masalah kesehatan mental yang lebih buruk. Maka dari itu, pekerja perlu mengetahui cara untuk mengelola stress akibat pekerjaan agar tidak berkembang menjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Gejala Stress di Tempat Kerja

Gejala stress bisa mirip dengan masalah kesehatan mental secara umum, seperti misalnya kehilangan nafsu makan, kelelahan dan menangis. Gejala-gejala ini mungkin masih mudah untuk dikenali. Di luar itu, ada gejala-gejala lainnya yang hanya dapat dirasakan oleh karyawan yang mengalami gejala stres ini. Gejala-gejala stres kerja ini meliputi:

Gejala Emosional

– mengalami perasaan negatif atau depresi

– kecewa terhadap diri sendiri

– reaksi emosional yang meningkat, lebih mudah menangis atau menjadi sensitif dan agresif

– merasa sendiri

– kehilangan motivasi, komitmen dan kepercayaan

– mengalami perubahan suasana hati

Gejala Mental

– Mengalami kebingungan dan kebimbangan

– Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi

– Menjadi sulit untuk mengingat atau mudah lupa

Perilaku Mengalami Perubahan

– Perubahan kebiasaan makan

– Peningkatan merokok, minum atau mengkonsumsi obat

– Perubahan suasana hati yang mempengaruhi perilaku

– Perubahan pola tidur

– Merasa gelisah

– Perubahan waktu sampai di kantor, seperti menjadi sering terlambat

– Sering membuat kesalahan

Apa yang menyebabkan stress di tempat kerja?

Stress di tempat kerja dapat disebabkan oleh banyak faktor. Seringnya stress ini terjadi karena sejumlah faktor yang dialami pekerja. Nah, kaitannya dengan manajemen perusahaan, berikut ini biasanya yang dapat menyebabkan terjadinya stress kerja jika tidak dapat dikelola dengan baik:

– Tuntutan: Karyawan menunjukkan bahwa mereka mampu mengatasi tuntutan pekerjaan mereka.

– Kontrol: Karyawan menunjukkan bahwa mereka mampu untuk mengontrol cara mereka dalam melakukan pekerjaan.

– Dukungan: Karyawan menunjukkan bahwa mereka menerima dukungan yang memadai dari rekan-rekan dan atasan mereka.

– Hubungan: Karyawan menunjukkan bahwa mereka tidak mengalami perilaku yang tidak dapat diterima, misalnya perlakuan tidak menyenangkan dari pelanggan atau bullying dari rekan-rekan kerja.

– Peran: Karyawan menunjukkan bahwa mereka memahami peran dan tanggung jawab mereka.

– Perubahan: Karyawan menunjukkan bahwa organisasi melibatkan mereka setiap terjadi perubahan organisasi.

Faktor-faktor di atas dapat berkolaborasi dengan penyebab stres lain di luar tempat kerja seperti misalnya ketika mengalami kesulitan keuangan, mengalami rasa berkabung dan sebagainya.

Mengelola Stress di Tempat Kerja

Perusahaan memiliki kewajiban untuk memastikan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini, seringnya stres kerja dikaitkan dengan kesehatan dan kesejahteraan yang buruk, produktivitas rendah dan meningkatnya ijin tidak masuk kerja karena sakit. Karena itulah perusahaan perlu mengelola ini sebelum berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih buruk.

Memang stress kerja merupakan salah satu penyebab terbesar karyawan tidak masuk kerja. Stres ini juga salah satu masalah yang paling sulit untuk ditangani. Untuk itu perusahaan perlu membuat standar manajemen yang bisa membantu untuk mengidentifikasi dan mengelola stress di tempat kerja.

Harapannya dengan adanya standar manajemen ini adalah:

– Karyawan dapat mengurangi dampak dari tuntutan kerja yang tinggi. Hal ini bisa tercapai jika karyawan  memiliki kontrol atas pekerjaan mereka.

– Dampak dari tuntutan kerja yang tinggi dan kontrol yang rendah dapat dikurangi dengan memberi dukungan yang tinggi, baik dari rekan maupun dari atasan.

– Hubungan dengan rekan kerja maupun pihak lain bisa menjadi salah satu sumber timbulnya stres, terutama jika terjadi bullying dan pelecehan. Untuk itu, perusahaan perlu membuat aturan dan kebijakan untuk mencegah hal itu supaya tidak sampai terjadi.

– Masalah yang terkait dengan peran dan tanggung jawab karyawan mungkin lebih mudah untuk dipecahkan. Yang penting perusahaan bisa menjelaskan apa saja tugas yang diemban karyawan

– Perubahan yang terjadi baik pada tataran organisasi, perubahan anggota tim, manajer, maupun teknologi yang dipakai harus mampu dikelola dengan baik. Dengan begitu, tidak sampai membuat stres pada karyawan.

Nah, itulah sejumlah hal yang perlu dipikirkan perusahaan dalam mengelola stress kerja karyawan di tempat kerja. Jika semua itu dapat ditangani dengan baik, maka karyawan pun akan selalu happy dalam bekerja.

Sumber : www.mediak3.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *